Akhir-akhir ini, kebanyakan orang menggunakan garpu, sendok, dan pisau yang terbuat dari plastik sekali pakai. Mereka muncul di banyak tempat seperti restoran cepat saji, piknik, dan ketika kita memesan makanan untuk dibawa pulang. Set alat makan plastik sangat diminati karena kemudahannya. Tapi tahukah Anda bahwa garpu dan sendok plastik ini dapat merusak planet kita? Mereka lebih dari sekadar alat makan yang tidak berbahaya. Sekarang mari kita pelajari lebih lanjut tentang dampaknya terhadap lingkungan dan pertimbangkan pilihan yang lebih baik yang bisa kita buat untuk membantu melindungi dunia kita.
Alat makan plastik sekali pakai ditemukan cukup lama, pada awal 1900-an. Namun, mereka tidak menjadi populer sampai tahun 1960-an, ketika banyak orang mulai menggunakannya. Sejak saat itu, banyak orang memilih untuk menggunakan garpu dan sendok plastik daripada yang terbuat dari logam. Mengapa? Karena alat makan ini mudah digunakan, lebih ringan untuk dibawa, dan harganya lebih murah. Anda bisa menemukan alat makan plastik di hampir setiap restoran cepat saji dan toko kelontong hari ini. Mereka ada di mana-mana!
Meskipun alat makan plastik sangat berguna dan tentunya membantu kita dalam kehidupan yang sibuk, itu bisa menjadi buruk bagi lingkungan seperti yang bisa Anda bayangkan. Pertama-tama, alat makan ini umumnya terbuat dari sumber daya yang tidak berkelanjutan seperti minyak bumi (minyak). Artinya, kita tidak dapat dengan mudah menggantinya ketika habis. Pembuatan alat makan plastik menghasilkan banyak gas yang dapat merusak pola iklim, menyebabkan hal-hal seperti pemanasan global.
Kedua, garpu dan sendok ini adalah plastik sekali pakai, dimaksudkan hanya untuk digunakan satu kali. Kita membuangnya setelah kita selesai makan. Namun, di alam, mereka bisa membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Mereka akan tetap ada selama waktu yang lama dan dapat mencemari lingkungan sekitar serta membahayakan hewan yang tinggal di sana. Plastik, seperti pada banyak jenis hewan laut, misalnya ikan dan penyu, bisa salah dianggap sebagai makanan. Hal ini dapat sangat berbahaya bahkan fatal jika mereka menelan plastik.
Semuanya dimulai dengan mengambil minyak dari tanah, hanya untuk membuat alat makan plastik sekali pakai. Minyak diproses menjadi plastik, dan plastik itu dibentuk menjadi garpu, sendok, dan pisau. Setelah jadi, alat makan plastik tersebut didistribusikan ke semua toko di mana kita membelinya. Setelah kita selesai makan, alat makan ini biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah, di mana mereka akan dibuang, dibakar, atau bahkan dibuang ke lautan atau sungai. Mereka bisa bertahan selama bertahun-tahun di area-area alami ini, dan memiliki potensi untuk menimbulkan kerusakan pada lingkungan setempat dan satwa liar.
Kami dapat mengambil beberapa langkah dasar untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh peralatan makan plastik. Pertama, kita bisa mencari cara menggunakan garpu, sendok, dan pisau logam, alih-alih plastik. Kita bisa mencuci dan menggunakan peralatan makan logam berkali-kali, itulah sebabnya ini adalah pilihan yang lebih baik. Ini memungkinkan kita menghemat uang dan jauh lebih ramah terhadap planet kita. Beberapa restoran juga mulai menggunakan peralatan makan alternatif berbasis tumbuhan - seperti yang dapat diproduksi dari bambu atau pati jagung, misalnya. Bahan-bahan ini kurang merusak lingkungan karena lebih mudah terurai ketika dibuang.
Ketika kita mencari opsi yang lebih baik, kita harus memilih produk yang bersertifikat dari kelompok yang fokus pada hutan, seperti Forest Stewardship Council (FSC). Kelompok-kelompok ini memastikan bahwa produk berasal dari hutan yang dikelola secara lestari dan ramah lingkungan. Hal ini juga penting karena memungkinkan kita mengetahui apakah kita membuat keputusan tanpa menyebabkan kerusakan pada alam.